Monday, December 22, 2008

Apakah Serangan Jantung itu ?


Penyakit jantung merupakan penyebab kematian nomor satu pada orang Amerika dewasa. Setiap tahunnya, di Amerika Serikat:
  • 478000 orang meninggal karena penyakit jantung koroner.
  • 1,5 juta orang mengalami serangan jantung.
  • 407000 orang mengalami operasi peralihan.
  • 300000 orang menjalani angioplasti.

Penyakit jantung, stroke, dan penyakit periferal arterial merupakan penyakit yang mematikan. Di seluruh dunia, jumlah penderita penyakit ini terus bertambah. Ketiga kategori penyakit ini tidak lepas dari gaya hidup yang kurang sehat yang banyak dilakukan seiring dengan berubahnya pola hidup.

Faktor-faktor pemicu serangan jantung ialah Merokok, mengonsumsi makanan berkolestrol tinggi, kurang gerak, malas berolahraga, stres, dan kurang istirahat.

Pengenalan Jantung

Jantung adalah organ berupa otot, berbentuk kerucut, berongga dan dengan basisnya di atas dan puncaknya di bawah. Apex-nya (puncak) miring ke sebelah kiri. Berat jantung kira-kira 300 gram. Agar jantung berfungsi sebagai pemompa yang efisien, otot-otot jantung, rongga atas dan rongga bawah harus berkontraksi secara bergantian. Laju denyut-denyut jantung atau kerja pompa ini dikendalikan secara alami oleh suatu "pengatur irama". Ini terdiri dari sekelompok secara khusus, disebut nodus sinotrialis, yang terletak didalam dinding serambi kanan. Sebuah impuls listrik yang ditransmisikan dari nodus sinotrialis ke kedua serambi membuat keduanya berkontraksi secara serentak. Arus listrik ini selanjutnya di teruskan ke dinding-dinding bilik, yang pada gilirannya membuat bilik-bilik berkontraksi secara serentak. Periode kontraksi ini disebut systole. Selanjutnya periode ini diikuti dengan sebuah periode relaksasi pendek - kira-kira 0,4 detik - yang disebut diastole, sebelum impuls berikutnya datang. Nodus sinotrialusimpuls seperti ini setiap menit ketika jantung sedang santai. Produksi impuls-impuls ini juga dikendalikan oleh suatu bagian sistem syaraf yang disebut sistem syaraf otonom, yang bekerja diluar keinginan kita. Sistem listrik built-in inilah yang menghasilkan kontraksi-kontraksi otot jantung beirama yang disebut denyut jantung. menghasilkan antara 60 hingga 72

Faktor-faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner

  • Memasuki usia 45 tahun bagi pria.

Sangat penting bagi kaum pria untuk menyadari kerentanan mereka dan mengambil tindakan positif untuk mencegah datangnya penyakit jantung.

  • Bagi wanita, memasuki usia 55 tahun atau mengalami menopause dini (sebagai akibat operasi).

Wanita mulai menyusul pria dalam hal resiko penyakit jantung setelah mengalami menopause.

  • Riwayat penyakit jantung dalam keluarga.

Riwayat serangan jantung didalam keluarga sering merupakan akibat dari profil kolesterol yang tidak normal.

  • Diabetes.

Kebanyakan penderita diabetes meninggal bukanlah karena meningkatnya level gula darah, namun karena kondisi komplikasi jantung mereka.

  • Merokok.

Resiko penyakit jantung drai merokok setara dengan 100 pon kelebihan berat badan - jadi tidak mungkin menyamakan keduanya.

  • Tekanan darah tinggi (hipertensi).
  • Kegemukan (obesitas).

Obesitas tengah (perut buncit) adalah bentuk dari kegemukan. Walaupun semua orang gemuk cenderung memiliki resiko penyakit jantung, orang dengan obesitas tengah lebih-lebih lagi.

  • Gaya hidup buruk.

Gaya hidup yang buruk merupakan salah satu akar penyebab penyakit jantung - dan menggantinya dengan kegiatan fisik merupakan salah satu langkah paling radikal yang dapat diambil.

  • Stress.

Banyak penelitian yang sudah menunjukkan bahwa, bila menghadapi situasi yang tegang, dapat terjadi arithmias jantung yang membahayakan jiwa.

Serangan Jantung

Serangan jantung adalah suatu kondisi ketika kerusakan dialami oleh bagian otot jantung (myocardium) akibat mendadak sangat berkurangnya pasokan darah ke situ. Berkurangnya pasokan darah ke jantung secara tiba-tiba dapat terjadi ketika salah satu nadi koroner ter blokade selama beberapa saat, entah akibat spasme - mengencangnya nadi koroner - atau akibar pergumpalan darah - thrombus. Bagian otot jantung yang biasanya di pasok oleh nadi yang terblokade berhenti berfungsi dengan baik segera setelah splasme reda dengan sendirinya, gejala-gejala hilang secara menyeluruh dan otot jantung berfungsi secara betul-betul normal lagi. Ini sering disebut crescendo angina atau coronary insufficiency. Sebaliknya, apabila pasokan darah ke jantung terhenti sama sekali, sel-sel yang bersangkutan mengalami perubahan yang permanen hanya dalam beberapa jam saja dan bagian otot jantung termaksud mengalami penurunan mutu atau rusak secara permanen. Otot yang mati ini disebut infark.

Gejala Serangan Jantung

Gejala-gejala ini untuk setiap orang bisa berbeda. Sebuah serangan jantung mungkin dimulai dengan rasa sakit yang tidak jelas, rasa tidak nyaman yang samar, atau rasa sesak dibagian tengah dada. Kadang, sebuah serangan jantung hanya menimbulkan rasa tidak nyaman yang ringan sekali sehingga sering disalahartikan sebagai gangguan pencernaan, atau bahkan lepas dari perhatian sama sekali. Dalam hal ini, satu-satunya cara yang memungkinkan terdeteksinya sebuah serangan jantung adalah ketika harus menjalani pemeriksaan ECG untuk alasan lain yang mungkin tidak berkaitan. Dipihak lain, serangan jantung mungkin menghadirkan rasa nyeri paling buruk yang pernah dialami - rasa sesak yang luar biasa atau rasa terjepit pada dada, tenggorokan atau perut. Bisa juga mengucurkan keringat panas atau dingin, kaki terasa sakit sekali dan rasa ketakutan bahwa ajal sudah mendekat. Juga mungkin merasa lebih nyaman bila duduk dibanding bila berbaring dan mungkin nafas begitu sesak sehingga tidak bisa santai. Rasa mual dan pusing bahkan sampai muntah, bahkan yang lebih para yaitu ketika sampai kolaps dan pingsan.

Ada beberapa gejala yang lebih spesifik, antara lain:

  • Nyeri. Jika otot tidak mendapatkan cukup darah (suatu keadaan yang disebut iskemi), maka oksigen yang tidak memadai dan hasil metabolisme yang berlebihan menyebabkan kram atau kejang. Angina merupakan perasaan sesak di dada atau perasaan dada diremas-remas, yang timbul jika otot jantung tidak mendapatkan darah yang cukup. Jenis dan beratnya nyeri atau ketidaknyamanan ini bervariasi pada setiap orang. Beberapa orang yang mengalami kekurangan aliran darah bisa tidak merasakan nyeri sama sekali (suatu keadaan yang disebut silent ischemia).
  • Sesak nafas merupakan gejala yang biasa ditemukan pada gagal jantung. Sesak merupakan akibat dari masuknya cairan ke dalam rongga udara di paru-paru (kongesti pulmoner atau edema pulmoner).
  • Kelelahan atau kepenatan. Jika jantung tidak efektif memompa, maka aliran darah ke otot selama melakukan aktivitas akan berkurang, menyebabkan penderita merasa lemah dan lelah. Gejala ini seringkali bersifat ringan. Untuk mengatasinya, penderita biasanya mengurangi aktivitasnya secara bertahap atau mengira gejala ini sebagai bagian dari penuaan.
  • Palpitasi (jantung berdebar-debar)
  • Pusing & pingsan. Penurunan aliran darah karena denyut atau irama jantung yang abnormal atau karena kemampuan memompa yang buruk, bisa menyebabkan pusing dan pingsan.

Tanda-tanda Peringatan Dini

Bagaimanapun, salah sekali pendapat bahwa sebuah serangan jantung datang seperti petir di siang bolong. Serangan jantung adalah puncak bencana dari sebuah proses kerusakan yang berlangsung lama, yang sering melibatkan kejutan-kejutan emosional, kekacauan fisiologis dan kelelahan mental. Tanda-tanda peringatan dini begitu subyektif dan begitu tersamar, sehingga bahkan dokter yang terlatih untuk mengukur segala sesuatu secara obyektif masih bisa mengabaikannya.

Diagnosis

Berdasarkan gejala-gejala yang dirasakan, seorang dokter dapat membuat perkiraan yang nalar tentang apakah gejala-gejala itu mengisyaratkan serangan jantung atau tidak. Kecurigaannya mungkin diperkuat oleh penampilan si penderita, tingkat tekanan darah dan bunyi detak jantung. Dokter mungkin akan mengirimnya ke pemeriksaan ECG dan uji darah, tetapi bila masih merasakan nyeri, dokter barangkali akan memberi suntikan penghilangrasa nyeri sebelum pemeriksaan itu. Ini karena nyeri yang menakutkan dapat membawa ke jurang yang lebih dalam, yang bisa menyebabkan gejala jantung. Nyeri itu juga dapat menimbulkan dampak psikologis jangka panjang. ECG pertama mungkin tidak menunjukkan tanda-tanda serangan jantung dan mungkin pemeriksaan itu harus diulang. Kadang-kadang uji yang kedua pun masih tidak menunjukkan perubahan, dan selama hal ini, diagnosis akan bergantung pada pemeriksaan darah. Jantung, seperti semua sel tubuh lain, mengandung bahan-bahan kimia khusus yang disebut enzim. Ketika sel-sel jantung mengalami kerusakan, enzim-enzim yang dilepaskan beredar bersama aliran darah. Setelah sebuah serangan jantung, kadar sebagian enzim ini langsung naik, tetapi selanjutnya enzim-enzim tersebut lekas mengurai dan karena itu tidak terdeteksi lagi setelah sehari atau dua hari; ada enzim yang baru dilepaskan beberapa jam atau bebera hari kemudian tetap tinggal dalam darah selama beberapa hari atau bahkan beberapa minggu.

10 anggapan salah tentang penyakit jantung

  1. Penyakit jantung hanya terjadi pada orang gemuk saja
  2. Penyakit jantung tidak bisa pada anak atau orang muda
  3. Wanita terbebas dari penyakit jantung
  4. Penyakit jantung hanya satu macam
  5. Jantungnya sehat, tak mungkin bisa sakit jantung
  6. Tidak ada hubungan dengan serangan stroke
  7. Penyakit jantung merupakan penyakit keturunan
  8. Penyakit jantung tidak dapat dicegah
  9. Terkena penyakit jantung sebab sering dikagetkan
  10. Penyakit jantung muncul sebab sering mengonsumsi menu jantung pisang

Bagaimana pertolongan pertama saat serangan jantung?????

Pertolongan Pertama Serangan Jantung

Anda sangat tegang dan merasa tidak enak badan


Jika tiba-tiba anda merasa sakit yang sangat didada, dan mulai menjalar ke lengan dan dagu? Tetapi, jarak kerumah sakit yang terdekat kira-kira masih 5 km lebih celakanya lagi anda tidak tahu apakah dapat bertahan sampai begitu jauh.


Harus bagaimana?


Anda dulu pernah dilatih cara CPR, tetapi instrukturnya tidak pernah mengajar anda cara bagaimana menolong diri-sendiri!

Saat sendirian dan terkena serangan jantung, bagaimana cara pertolongan pertamanya?

Seseorang ketika jantungnya tidak dapat berdenyut secara normal, serta merasa hampir pingsan, ia hanya mempunyai waktu kira-kira 10 detik, setelah itu akan hilang kesadaran dan pingsan. Jika disekitarnya tidak ada orang memberi pertolongan pertama, penderita harus menggunakan 10 detik yang singkat ini usaha menolong diri-sendiri.


Harus bagaimana?


Jawabannya :

Jangan panik, usahakan berbatuk terus dengan sekuat tenaga!! Setiap kali sebelum batuk, harus tarik nafas dalam-dalam. Kemudian berbatuk dengan kuat-kuat, dalam-dalam dan panjang-panjang, seperti hendak mengeluarkan dahak yang berada dalam dada. Setiap selang dua detik, harus tarik nafas sekali dan berbatuk sekali, hingga pertolongan tiba, atau hingga merasa denyut jantung sudah normal, baru boleh istirahat.

Tujuan tarik nafas, untuk memasukan oxigen kedalam paru-paru. Tujuan batuk, untuk menekan jantung, agar aliran darah bersirkulasi. Menekan jantung juga dapat membantu denyut jantung kembali normal. Pertolongan cara ini, agar penderita mempunyai kesempatan pergi ke rumah sakit.


Silakan memberitahu kepada orang lain cara pertolongan pertama serangan jantung ini.
Mungkin saja dapat menolong mereka !!!

Saturday, December 20, 2008

Morning Sickness - An Infamous Pregnancy Symptom

By Robin Elise Weiss, LCCE, About.com

Morning sickness tends to be the first pregnancy symptom most women experience. It can start nearly as soon as the pregnancy test is positive, though many women will not notice morning sickness until about the sixth week of pregnancy.

Is it only in the morning?:

You may experience morning sickness at any time of the day or night, though most women do experience some uneasiness of the stomach early in the morning, probably because their stomachs are empty. If you are unlucky enough to suffer from this pregnancy symptom at work, there are things you can do to try to ease the symptoms and deal with it.

What does it feel like to have morning sickness?:

Some women have nausea and vomiting, while others may experience only queasiness. Neither is pleasant. A few women state that actually vomiting usually makes them feel better, others find no relief. Try to figure out what helps you feel better, whether it be eating, sucking on suckers or candy, or even avoiding certain foods.

What kind of treatments are available for this pregnancy symtom?:

There are many things that women can do to help alleviate this annoying pregnancy symptom:

  • Avoid offending foods (often high fat or spicy foods)
  • Eat small, frequent meals throughout the day to help stabilize blood sugar
  • Try suckers or hard candy, particularly sour stuff like lemon
  • Certain medications and treatments as prescribed by your doctor or midwife, including medications
  • Try non-medicinal aids that don't require prescriptions or drugs.
  • More tips to avoid morning sickness.

Is morning sickness ever dangerous?:

Morning sickness can cause you to experience dehydration if you are unable to eat, drink or constantly lose your food through vomiting. When this happens it is called hyperemesis gravidarum. Though usually some IV hydration and sometimes tube feedings can usually solve this problem. Medications are occasionally used, particularly in severe cases.

Thursday, December 11, 2008

Pregnancy & Back Pain - Oh my aching back!

By Robin Elise Weiss, LCCE, About.com

Back pain and pregnancy just seem to go together! When you see a pregnant woman you see her rubbing her belly and holding her back. Why is it that the majority of pregnant women will have back ache as a nearly daily complaint? And, more importantly, what can you do about it?

Why Your Back Hurts

When you are pregnant your body produces a variety of hormones. One of these hormones is called Relaxin. Sounds like something really soothing and helpful, which it is, for birth. Relaxin causes the ligaments and the pelvis to soften to allow the baby out through the pelvis. This is also why pregnant women "waddle."

In addition the pelvis relaxing for the upcoming event of birth, your uterus is growing and this does two things:

  • Changes your center of gravity
  • Relaxing uterine ligaments cause additional strain to be placed on the spine and your surrounding muscles
  • Your overstretched abdominal muscles are also not equipped to handle the entire weight of the uterus so your spine and back muscles will bear this extra burden as well.

Posture is another culprit. As your mother would say, "Stand up straight, shoulders back..." I would add, "Uterus up and out, be proud!"

If this is not your first pregnancy you have two additional concerns regarding your back: your older children and the fact that second pregnancies tend to experience all symptoms of pregnancy a bit earlier on. Ensure that you lift you children using your legs and not your back, when bathing them kneel at the tub instead of bending at the waist (What waist?), or have someone else take on these chores. Children may need a bit of an explanation why you can't carry them around as much, but in the long run you will be grateful for protecting your back.

Prevention

Prevention is the best management for this discomfort. Preventative measures include:

  • Exercises (Particularly Pelvic Tilts)
  • Paying attention to your posture
  • Lifting and bending appropriately

Thursday, November 20, 2008

Strategi Terbaru Dalam Pencegahan Influenza

Abstrak. Vaksin untuk orang dewasa sebenarnya tersedia cukup banyak jenisnya, walaupun demikian vaksin yang dianjurkan untuk digunakan terutama adalah vaksin influenza dan pneumokok.
Selama bertahun-tahun fokus pencegahan flu dengan vaksinasi lebih ditekankan untuk kelompok usia lanjut dan para penderita penyakit kronik. Akan tetapi sejak diketahuinya morbiditas pada anak dan keuntungannya bila diberikan vaksinasi, maka imunisasi influenza direkomendasikan pula untuk kelompok ini. Perkembangan mutakhir vaksin influenza dan pengalaman Jepang dengan vaksinasi anak sekolah terhadap flu memberikan pelajaran yang berguna pada strategi pencegahan influensa. Selain itu perkembangan vaksin baru dan perkembangan antiviral, seiring pula dengan perkembangan rekomendasi imunisasi, akan meningkatkan wawasan kita terhadap flu sehingga akan mengurangi korban akibat dari suatu penyakit yang tersebar diseluruh dunia sejak lama.
Seperti halnya dengan penggunaan vaksin hidup virus lainnya, maka perlu perhatian terhadap masalah keamanan ca influenza vaccine. Reversi dari “virus beradaptasi dingin” (cold adapted virus, ca virus) menjadi virus liar (wild virus) dapat mengakibatkan infeksi saluran respirasi bawah. Transmisi dari orang ke orang dari virus vaksin hidup ini belum pernah dilaporkan tetapi potensial dapat terjadi. Pada penelitian klinik vaksin ini ditoleransi dengan baik, namun tetap diperlukan penelitian pasca pemasaran yang melibatkan sejumlah besar anak untuk memantau kemungkinan komplikasi yang jarang terjadi.


Pendahuluan
Dewasa ini vaksin yang tersedia untuk orang dewasa cukup banyak, seperti vaksin untuk difteri, tetanus, polio, measles, mumps, rubella, haemofilus influenza tipe B, influenza, pneumokok, meningokok, tifoid, BCG, varicella, yellow-fever, hepatitis A, hepatitis B, influenza, japanese B encephalitis, tifoid dan rabies. Indikasi penggunaan vaksin pada orang dewasa didasarkan kepada riwayat paparan, risiko penularan, usia lanjut, imunokompromais, gaya hidup dan rencana bepergian. Walaupun demikian vaksin yang dianjurkan untuk orang dewasa terutama adalah vaksin influenza dan pneumokok.

Di Amerika Serikat diperkirakan terdapat kurang lebih 48 juta kasus influenza pada segala usia selama musim dingin. Dari kasus yang terjadi tersebut 3,9 juta orang dirawat dan sekitar 20.000 orang meninggal. Dilaporkan pada saat ini lebih dari 90% kematian karena influenza terjadi pada usia 65 tahun atau lebih. Dari pengamatan di Indonesia, yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Penyakit Menular, Badan Penelitian dan Pengembang Kesehatan dan NAMRU-2, Jakarta, dengan contoh yang diambil dari penderita infeksi saluran pernapasan (ISPA) dari berbagai Puskesmas di Jakarta, serta Unit Rawat Jalan RS Sumber Waras-Jakarta, RS Hasan Sadikin dan RS Kebon Jati-Bandung, pada bulan Oktober dan November 1999, ditemukan 6% (40 dari 673 penderita) positif untuk influenza dan 6 dari 10 penderita yang telah diperiksa secara biakan jaringan ternyata diidentifikasi sebagai H3N2, kemungkinan besar sebagai strain Sydney. Virus influenza ini amat “smart” (licik) dan dapat menyebar cepat setiap saat.

Walaupun vaksin flu bermanfaat, ternyata rekomendasi vaksinasi pada penduduk Amerika Serikat yang berisiko tinggi termasuk pada anak-anak cakupan imunisasinya rendah. Misalnya kurang dari 30% penduduk usia kurang dari 65 tahun dengan penyakit jantung kronik, paru dan gangguan lainnya yang divaksinasi pada tahun 1997, bahkan target imunisasi di seluruh dunia masih jauh dari yang diharapkan. Selama bertahun-tahun fokus pencegahan flu dengan vaksinasi lebih ditekankan untuk kelompok usia lanjut dan para penderita penyakit kronik. Akan tetapi sejak diketahuinya morbiditas influenza pada anak dan keuntungannya bila divaksinasi, maka imunisasi influenza direkomendasikan pula untuk kelompok ini. Perkembangan mutakhir vaksin influenza akan merubah strategi pencegahan influenza.

Epidemiologi
Influenza merupakan penyakit virus saluran napas unik, oleh karena menimbulkan wabah berulang dengan aktivitas kuat serta kejadian infeksi tinggi pada semua usia. Virus influensa ini merupakan salah satu penyebab utama untuk ISPA. Bersifat sangat menular, dan dapat tersebar pada kelompok penduduk secara lokal, nasional atau bahkan secara global. Penyakit ini mempunyai pola musiman, di belahan bumi utara dengan empat musim terjadi terutama pada musim dingin sebaliknya sangat sedikit kasus pada musim panas. Di wilayah tropis terutama terjadi pada musim hujan, hasil pengamatan di Singapura dan Thailand kasus influensa terdapat sepanjang tahun dengan fluktuasi yang tidak begitu mencolok seperti di negara empat musim. Transmisi virus dipermudah oleh lingkungan ruangan yang padat. Infeksi pandemi tidak tergantung musim dan dapat terjadi sepanjang tahun.Umumnya pola infeksi influensa berupa morbiditas tinggi dan mortalitas rendah, walaupun pada kejadian luar biasa (KLB), kematian karena pneumonia dapat meningkatkan mortalitas. Banyak penelitian menemukan angka infeksi pada anak pra-sekolah dan anak usia sekolah lebih tinggi dari pada usia dewasa terutama selama epidemi influensa B dan anak dapat merupakan reservoir efektif penyakit ini. Glezen dkk
menemukan bahwa 1/3 bayi di Houston terinfeksi influensa pada awal kehidupan terutama pada usia 7-12 bulan Pada keluarga yang mempunyai anak usia sekolah dan usia lebih muda lebih sering menderita influensa karena terpapar dari anggota keluarga yang usianya kurang dari 20 tahun. Penemuan ini sesuai dengan konsep bahwa influenza terbanyak menginfeksi individu dengan imunitas lemah dan anak pada umumnya sebagai sumber influenza di masyarakat. Walaupun banyak mortalitas yang dihubungkan dengan influenza, secara keseluruhan “case fatality rate” kecil. 30% diantaranya memerlukan perawatan medis. Dampak ekonomi dari influensa tidak hanya pada perawatan medis tetapi juga hilangnya produktifitas manusia.Untuk memahami epidemiologi influenza diperlukan pengertian tentang variabilitas antigenik yang unik dari virus ini. Dengan interval yang tidak tetap antara 10-40 tahun, virus memperlihatkan perbedaan antigenik dari subtipe prevalen yang ada di masyarakat, karena virus ini secara antigenik baru, maka penyebarannya cepat dan menyebabkan penyakit meluas (pandemi) yang menyerang semua umur.

Download artikel selengkapnya di sini ....

Tuesday, November 18, 2008

Pekan Kondom Nasional 2007: Langkah Bersama Mengatasi Penyebaran HIV


Jakarta, 6 Nopember 2007 – Untuk pertama kalinya, sebuah kampanye berskala nasional bertajuk Pekan Kondom Nasional (PKN) 2007 diselenggarakan untuk meningkatkan pemahaman dan penggunaan kondom sebagai salah satu cara untuk mengatasi Infeksi Menular Seksual (IMS), khususnya HIV.

Pemerintah Indonesia melalui Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) bersama dengan DKT Indonesia, sebuah yayasan nirlaba yang bergerak di pemasaran sosial untuk pencegahan HIV & AIDS dan penyelenggaraan KB, didukung oleh lembaga-lembaga kemasyarakatan serta Badan-badan PBB, menggalang kegiatan ini bersamaan dengan peringatan Hari AIDS Sedunia. PKN 2007 akan diselenggarakan pada 1-8 Desember 2007. Tahun ini, BKKBN ditunjuk sebagai koordinator pelaksanaan peringatan Hari AIDS Sedunia.

Data terbaru Departemen Kesehatan mengungkapkan bahwa secara kumulatif, sejak tahun 1987 dilaporkan 5,904 orang terinfeksi HIV, yang belum menunjukkan gejala (stadium HIV). Sedangkan jumlah pasien AIDS yang dilaporkan adalah 10,384, diantaranya 2,287 orang telah meninggal dunia. Fakta ini amat memprihatinkan, namun jumlah penularan yang belum didata jauh lebih besar – menurut estimasi, dalam tahun 2006 sejumlah 176,000–247,000 orang telah tertular virus HIV, sebagian sudah menikah atau merencanakan akan menikah.

Menurut Dr Nafsiah Mboi, Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Nasional, ”HIV dan AIDS sudah masuk ke dalam keluarga-keluarga kita di Indonesia, ibu-ibu rumah tangga bahkan bayi-bayi sudah mulai banyak yang tertular. Kita berkewajiban untuk berupaya menghentikan penularan, dengan memberikan informasi yang benar dan lengkap, juga dengan menganjurkan pemakaian kondom pada seks berisiko, termasuk diantara suami isteri terutama bila salah satunya telah terinfeksi virus HIV. ”

“Di negara-negara Timur Tengah seperti Iran dimana mayoritas rakyatnya beragama Islam, kondom sudah dapat diterima dengan sangat baik di masyarakat sehingga sangat membantu program pencegahan penularan HIV,” papar DR dr. Tarmizi Taher selaku Ketua Umum Dewan Mesjid Indonesia, Mantan Menteri Agama RI.

Dr. Nafsiah Mboi Sp. A. MPH menambahkan bahwa negara-negara lain telah memberikan contoh yang baik tentang betapa pentingnya kondom dalam program penanggulangan HIV dan AIDS. Program penanggulangan HIV melalui penyediaan kondom dan pengobatan IMS di Thailand dimulai pada tahun 1989 dan berhasil menurunkan tingkat penularan HIV di negara tersebut sebesar 83%. Ini bisa terjadi karena risiko penularan HIV dengan penggunaan kondom berkurang sampai 10,000 kali lipat (Carey et al., 1992; Cavalieri d’Oro et al., 1994; Weller, 1993).
Program penggunaan kondom di masyarakat mendapatkan dukungan dari berbagai pihak. ”Kondom berfungsi ganda (dual protection). Selain efektif sebagai alat kontrasepsi, kondom juga efektif mencegah penularan IMS termasuk HIV. Dalam program Keluarga Berencana, penggunaan kondom di Indonesia masih rendah dibanding alat kontrasepsi lain, oleh karena itu pemakaiannya perlu terus menerus dipromosikan dan ditingkatkan,” jelas Dr. Sugiri MPH, Kepala BKKBN.

“Rendahnya kesadaran akan pentingnya penggunaan kondom bagi kesehatan pribadi, kesehatan keluarga bahkan kesehatan masyarakat, juga merupakan kendala dalam mengatasi IMS dan kehamilan yang tidak terencana. Angka aborsi ilegal di Indonesia sudah mencapai 3 juta per tahun” tambahnya.

Dukungan tidak hanya datang dari lembaga nasional, tetapi juga dari lembaga internasional. ”Pekan Kondom Nasional diharapkan akan semakin mempopulerkan kondom sebagai alat kontrasepsi dan pencegah penularan IMS yang efektif, apalagi bila dilaksanakan dalam suatu program penanggulangan HIV dan AIDS yang komprehensif seperti di Indonesia” ungkap Nancy Fee, Country Coordinator UNAIDS.

Selama sepekan, agenda PKN 2007 akan terdiri dari serangkaian kegiatan yang mencakup pembagian kondom gratis dilengkapi dengan materi edukasi, pelatihan, demonstrasi cara pemakaian kondom, konser musik, talkshow, dan apresiasi terhadap sejumlah tokoh yang menunjukkan kepedulian dan komitmen yang tinggi terhadap permasalahan HIV/AIDS di Indonesia. DKT Indonesia merupakan lembaga yang ditunjuk sebagai koordinator penyelenggaraan PKN 2007.
”Saat ini, peredaran kondom di Indonesia hanya sekitar 100 juta dalam setahun. Tingkat penggunaan kondom yang rendah disebabkan oleh lingkungan sosial yang masih belum sepenuhnya mendukung penggunaan kondom. Kenyataan ini membuat stigma terhadap kondom tidak kunjung hilang. Pekan Kondom Nasional ini diharapkan akan meningkatkan lingkungan yang kondusif bagi penggunaan kondom,” ungkap Christopher Purdy, Country Director DKT Indonesia.

Khalayak yang menjadi sasaran kegiatan ini adalah pasangan usia subur, kelompok-kelompok yang diperkirakan memiliki resiko tinggi, dan masyarakat luas. Untuk mencapai berbagai target sasaran tersebut, tempat pelaksanaan kegiatan PKN 2007 sangat beragam, mulai dari tempat-tempat umum sampai ke wilayah red light district.

”PKN 2007 ini merupakan kesempatan berharga bagi seluruh organisasi dari unsur pemerintah, swasta, maupun nirlaba untuk secara independen maupun kolektif mengadakan kegiatan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya penggunaan kondom di Indonesia,” ungkap Pierre Frederick, Brand Manager Sutra & Fiesta Condoms.
BKKBN, KPAN dan DKT Indonesia mengajak dan membuka kesempatan kepada semua KPA dan BKKBN di semua tingkat, lembaga-lembaga pemerintah dan non pemerintah, bahkan siapa saja yang peduli terhadap penanggulangan IMS, HIV/AIDS, dan kehamilan yang tidak direncanakan untuk bekerja sama dan melibatkan diri di dalam PKN 2007.

***
Tentang Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) : Sebuah lembaga yang berfungsi sebagai tempat pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang keluarga berencana dan keluarga sejahtera. Juga memfasilitasi pembinaan kegiatan pemerintah, swasta, LSM dan masyarakat. BKKBN berlandaskan hukum Keputusan Presiden nomor 110 tahun 2001.

Tentang Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) : Sebuah lembaga yang mempunyai kewenangan untuk memimpin, mengelola dan melakukan koordinasi seluruh upaya penanggulangan HIV dan AIDS di Indonesia. KPAN berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Presiden. Didirikan sejak tahun 1994; landasan hukumnya kemudian diperbaharui dengan Peraturan Presiden No 75 tahun 2006. Selain di tingkat nasional, KPA juga berada di tingkat provinsi (Ketua Gubernur) dan di tingkat kabupaten dan kota (Ketua Bupati/Walikota)
Tentang DKT Indonesia : Yayasan DKT Indonesia merupakan lembaga nirlaba yang bergerak di bidang pemasaran sosial untuk pencegahan HIV/AIDS dan penyelenggaraan Keluarga Berencana. DKT didanai oleh pemerintah Jerman melalui KFW. Misi utama dari Yayasan DKT Indonesia adalah peningkatan kualitas hidup bagi masyarakat dan kelompok resiko tinggi dengan cara mencegah penularan Infeksi Menular Seksual (IMS), HIV/AIDS, dan kehamilan yang tidak direncanakan. Dalam kegiatannya, DKT Indonesia bekerjasama dengan Menteri Kesehatan dan berbagai LSM guna mempromosikan perubahan perilaku, melalui pemberian informasi dan peningkatan ketersediaan serta penggunaan kondom dengan harga terjangkau bagi masyarakat umum dan kelompok resiko tinggi. Beberapa produk DKT Indonesia yang telah dikenal luas oleh masyarakat adalah kondom Fiesta, Sutra dan alat kontrasepsi Andalan.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi:

Cresentia Novianti
Asst. Brand Manager Sutra & Fiesta
DKT Indonesia
Tel: 021 798 6569/71
Fax: 021 798 6570
E-mail : cnovianti@dktindonesia.org
This email address is being protected from spam bots, you need Javascript enabled to view it

Pierre Frederick
Brand Manager Sutra & Fiesta
DKT Indonesia
Tel: 021 798 6569/71
Fax: 021 798 6570

Launching Product : Ramelteon Obat Baru untuk Insomnia

Insomnia adalah kekurangan tidur yang diakibatkan oleh satu atau lebih faktor berikut ini :
  • Kesulitan untuk tidur
  • Terjaga dari tidur berulang kali dengan kesulitan untuk kembali tidur
  • Terjaga dari tidur terlalu cepat
  • Tidur yang tidak nyaman
Adapun jenis-jenis dari insomnia :
  1. Insomnia Transient (jika keluhan sulit tidur terjadi kurang dari satu minggu). Penyebab : Stres yang akut, terjadi perubahan pada irama sirkadien, jetlag, system pekerjaan berdasarkan shift/giliran waktu
  2. Insomnia Jangka pendek (jika keluhan sulit tidur terjadi dalam 1-4 minggu). Penyebab : Stres yang terus menerus/berkelanjutan, penyakit akut, efek samping pengobatan
  3. Insomnia Kronis (jika keluhan sulit tidur terjadi lebih dari 4 minggu). Penyebab : Terjadi perubahan pada struktur kimia otak dan hormon otak, terdapat gangguan psikiatrik

Insomnia Kronis Penyebab Insomnia Kronis :

  1. Terjadi perubahan kimiawi dan hormon otak, seperti hormon stress, hormon pertumbuhan, melatonin.
  2. Sistem kekebalan : Interleukin-6, TNF
  3. Terdapat gangguan psikiatrik: Kecemasan, depresi, BD, penggunaan zat-zat tertentu
  4. Kondisi medis : Asma, rematologi, dan lain-lain
  5. Efek samping pengobatan : Theophyllin, anti-depresan, beta-blocker

Dampak Insomnia Insomnia dapat berdampak merugikan :

  • Pemanfaatan waktu di sepanjang hari yang kurang maksimal sehingga berpengaruh pada turunnya produktivitas.
  • Kualitas hidup yang menurun
  • Penderita harus menggunakan perawatan kesehatan
  • Kerugian dalam hidup bermasyarakat
  • Kesehatan psikiatrik
  • Kesehatan fisik

Perawatan Insomnia Perawatan Insomnia sendiri bisa melalui berbagai cara:

  • Merawat semua penyebab utama, karena insomnia sendiri bisa disebabkan oleh penyakit seperti asma, rematologi, dll.
  • Kesehatan tidur yang baik, seperti membuat kamar tidurnya sehingga senyaman mungkin bisa dengan penataan lampu yang tidak terlalu terang dan juga pemilihan warna dinding kamar yang redup.
  • Psikoterapi, dengan cara konsultasi ke psikiater apabila penyebab insomnia karena adanya tekanan psikis seperti cemas, stress akibat pekerjaan ataupun adanya masalah dalam keluarga/pribadi.
  • Pengobatan, apabila ternyata cara-cara yang diatas sudah tidak bisa lagi mengobati insomnia sehingga perlu menggunakan pengobatan.

Golongan Obat Insomnia

  1. Benzodiazepin Receptor Agonist (BzRA) : Merupakan pengobatan untuk insomnia yang paling umum digunakan, yang bekerja pada reseptor GABA
  • Keunggulan potensial : Terbukti efektif dalam perawatan insomnia

  • Kekurangan potensial :

  • Dapat menimbulkan efek-efek psikomotor yang terjadi di tengah malam atau di
    hari berikutnya, seperti :
      1. Ataxia

      2. Sedasi sepanjang hari

      3. Efek-efek kognitif

      4. Sesak pada pernafasan
  • Toleransi pada penghentian
  • Insomnia pantulan
  • Memiliki potensi penyalahgunaan dan ketergantungan (semua obat golongan BzRA memiliki batas waktu dalam pemberian resep)
2. Ramelteon
  • Bekerja pada potensi reseptor agonist MT1/MT2 yang selektif
  • Terjadi afinitas yang tidak berarti pada reseptor GABA sehingga tidak menyebabkan kecanduan, toleransi, penyalahgunaan dan efek samping negative seperti pada obat-obatan BzRA
  • Merupakan anti-insomnia pertama dengan kandungan yang tidak mengkontrol dan tidak berpotensi menimbulkan ketergantungan dan penyalahgunaan






















Dari kiri-kanan : Dr. Bernardus Sidharta, Moderator,
Prof.Dr.HM.Syamsulhadi, dr.Sp.KJ(K), DR.Dr.HJ.Nurmiati, Sp.KJ(K) Ramelteon telah diakui oleh Badan Administrasi Makanan dan Obat Amerika Serikat (FDA) pada bulan Juli 2005 sebagai obat resep untuk gangguan tidur pertama dan satu-satunya anti insomnia yang bukan merupakan obat yang dikontrol dan tidak menunjukkan bukti terjadinya penyalahgunaan dan ketergantungan Di Indonesia sendiri Ramelteon dipasarkan oleh PT.Takeda Indonesia dengan nama Rozerem TM dan telah mendapat persetujuan BPOM RI pada tanggal 29 Agustus 2008. Ramelteon dilaunching di Hotel JW.Mariott pada tanggal 11 Oktober 2008 dengan mengadakan media edukasi oleh Prof.Dr.HM.Syamsulhadi dr.Sp.KJ(K) dan DR.Dr.HJ.Nurmiati, Sp.KJ(K) serta dihadiri oleh pihak PT. Takeda Indonesia yaitu Dr. Bernardus Sidharta .







Saturday, November 1, 2008

High definition arthroscopy system; metode terapi terbaru gangguan lutut


Gangguan lutut, ternyata tidak hanya dialami oleh usia lanjut akibat osteoarthritis (pengapuran pada lutut), namun juga bisa dialami oleh siapa saja baik olahragawan maupun orang muda yang dinamis dan senang berolahraga. Kurangnya pemanasan saat berolahraga dan trauma merupakan penyebab tersering munculnya berbagai gangguan lutut yang biasanya ditandai dengan rasa nyeri di lutut, berbunyi saat lutut digerakkan atau lutut menjadi kaku.

Gangguan lutut seringkali diremehkan, padahal gangguan lutut apabila tidak ditangani secara dini dan tepat akan berakibat fatal dan menurunkan kualitas hidup penderitanya. Untungnya kini telah hadir sebuah pelayanan kesehatan untuk lutut dengan pelayanan kesehatan berkualitas secara lengkap, mulai dari konsultasi hingga fasilitas untuk terapi penanggulangan gangguan yaitu Jakarta Knee and Shoulder Orthopaedic Sport Center.

Jakarta Knee and Shoulder Orthopaedic Sport Center merupakan sebuah fasilitas pelayanan terintregrasi yang tersedia di Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI) dengan menerapkan metode serta teknologi terkini untuk diagnostic dan terapi penanggulangan gangguan. Pelayanan tersebut hadir dengan memberikan alternative solusi masyarakat yang mengalami ketidaknyamanan tidak hanya pada lutut namun juga bahu.

dr. Andre PontohRS Pondok Indah yang telah berhasil meraih sertifikat Akreditasi Rumah Sakit 16 Bidang Pelayanan serta sertifikat ISO 9001:2000 Sistem Manajemen Mutu ini, terus memberikan edukasi masyarakat dalam khususnya mengenai perkembangan ilmu kesehatan, diantaranya dengan mengadakan acara temu media di Auditorium RS Pondok Indah dengan tema Gangguan Lutut dan Terapi Penanggulangan Terkini dengan pembicara adalah dr. Andre Pontoh.

Dr. Andre Pontoh adalah seorang ahli bedah orthopaedi RS Pondok Indah dengan area spesialisasi lutut serta Sport Medicine, yang secara rinci menjelaskan seluk beluk mengenai lutut dan gangguan yang sering terjadi pada bagian tubuh ini, sekaligus terapi yang dilakukan dalam upaya penanggulangan gangguan lutut dengan menerapkan terapi/teknik dengan metode dan teknologi terkini, di antaranya adalah High Definition Arthroscopy System generasi terbaru.

Arthroscopy adalah suatu teknik operasi sendi dengan cara bedah invasif minimal (sayatan kecil). Dengan penggunaan High Definition System menghasilkan tampilan gambar dengan resolusi tertinggi. Sebelumnya, peralatan yang digunakan untuk operasi jenis ini hanya menggunakan single chip dan three chips, dimana resolusi serta kualitas gambar yang ditampakkan lebih dibandingkan ketajaman gambar yang dihasilkan dengan menggunakan High Definition Arthoscopy System, dan hal ini memberikan hasil diagnostik yang lebih baik.

Terapi penanggulanan gangguan lutut dengan teknik Bedah invasif minimal (Arthroscopy) mempunyai beberapa keuntungan yakni pasien mengalami rasa nyeri yang minimal paska operasi dan periode pemulihan dalam waktu yang relatif jauh lebih cepat dibandingkan operasi dengan teknik konservatif. Sedangkan keuntungan dari High Definition Arthroscopy System adalah selain bisa hasil diagnostik yang lebih baik, dokter juga dapat langsung melakukan terapi dalam waktu yang bersamaan, sehingga diharapkan hasilnya dapat lebih baik.

Dalam proses pemeriksaan gangguan lutut & bahu, RS Pondok Indah juga dilengkapi dengan MRI 1.5 Tesla yang memberikan hasil gambar anatomi tubuh bagian dalam yang lebih detil dan tajam, sehingga tidak akan ada kelainan yang terlewat dari hasil pantauan alat ini.

Perangkat pendukung canggih lainnya yang terdapat di RSPI adalah Computer Aided Surgery (CAS) untuk operasi penggantian sendi lutut yang menggunakan komputer. Dengan keahlian dokter bedah orthopaedik RSPI, operasi lutut dapat dilakukan dengan tingkat akurasi yang tinggi dan mampu menghasilkan fungsi lutut yang lebih baik.

Dr. Andre Pontoh, merupakan satu-satunya dokter ahli bedah orthopaedi di Indonesia yang melakukan Double Bundle ACL Reconstruction, sebuah teknik operasi penggantian urat lutut yang putus yang pertama kali ditemukan di Jepang. Tidak hanya itu, fasilitas sub spesialistik ini menangani gangguan lutut dan bahu mulai dari kasus yang ringan sampai berat, misalnya kasus osteoarthritis (pengapuran pada lutut), cedera meniscus, tulang rawan pecah, dan lain sebagainya.(source:
Sri - medicastore.com)

Monday, October 20, 2008

Cegah keputihan dengan pola makan seimbang

Keputihan merupakan penyakit umum yang sering di derita perempuan dan salah satu faktor pencetusnya adalah pola makan yang tidak sehat. Pada bulan puasa seperti ini, umunya perempuan tidak memperhatikan asupan makanan yang dikonsumsi saat berbuka sehingga dapat mempengaruhi risiko keputihan akibat infeksi jamur.


Demikian yang diungkapkan oleh Dr. dr. Dwiana Ocviyanti, SpOG(K) dari FKUI-RSCM dan ahli gizi Dr. Elvina Karyadi, MSc, PhD dalam diskusi bertajuk “Hindari Si Putih: Ketahui Penanganan Tepat dan Menu Makanan Sehat” di Jakarta (16/9).

Keputihan merupakan istilah awam untuk cairan yang keluar dari vagina. Keputihan dalam keadaan normal berwarna putih jernih, bila menempel pada pakaian dalam berwarna kuning terang, konsistensi seperti lendir, tidak berbau, dan tidak menimbulkan keluhan.

Namun waspadai bila jumlah cairan yang keluar lebih banyak dari biasa dan terus menerus muncul hingga terasa mengganggu; berbau (amis, apek, busuk); berwarna (putih susu, kuning tua, coklat, kehijauan, bercampur darah); konsistensi encer, berbuih hingga kental menggumpal seperti susu basi; disertai timbulnya kelainan pada daerah kelamin luar seperti benjolan atau luka-luka dan semacam sariawan; menimbulkan rasa gatal-panas, atau disertai dengan nyeri saat buang air kecil atau berhubungan seksual. Keputihan dengan ciri di atas merupakan keputihan yang tidak normal yang disebabkan oleh penyakit.

92 persen keputihan disebabkan oleh infeksi jamur Candida albicans. Infeksi jamur ini merupakan penyebab keputihan yang sering ditemui di Indonesia. Semua perempuan di semua usia dapat mengalami keputihan termasuk mereka yang belum pernah berhubungan seksual.

Keputihan dapat dicegah dengan menjaga kebersihan daerah genitalia dan pola makan yang sehat, menghindari faktor risiko infeksi seperti berganti-ganti pasangan seksual, pemeriksaan ginekologi secara teratur termasuk pemeriksaan deteksi dini kanker serviks (pap smear) satu tahun sekali bagi yang sudah pernah melakukan hubungan seksual.

Pola Makan dan Infeksi Jamur Vagina
Di bulan puasa, umumnya jenis makanan yang dikonsumsi cenderung kurang serat dan tinggi gula. Jumlah dan frekuensi buang air kecil juga berkurang karena kurangnya asupan cairan. Di samping itu, kemungkinan dapat terjadi konstipasi (sulit buang air besar). Kondisi inilah yang dapat mempengaruhi risiko keputihan akibat infeksi jamur.

Dr. Ovi menjelaskan bahwa pembatasan jumlah gula dalam makanan/minuman dapat menurunkan risiko infeksi jamur vagina. Selain gula juga madu, sirop maple, molases dan semua makanan/minuman yang mengandung bahan tersebut, minuman beralkohol, makanan yang mengandung asam cuka, kacang tanah, pistasio, kacang mede, kecap, susu, softdrink, buah kering, makanan olahan, kopi dan teh. Sementara makanan yang membantu proses penyembuhan dan mencegah infeksi jamur vagina di antaranya makanan probiotik seperti yoghurt atau suplemen probiotik.

Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan di bulan puasa untuk mencegah infeksi jamur vagina, yakni asupan cukup cairan, minimal 8 gelas per hari baik dalam bentuk minuman maupun makanan; asupan cukup serat dari buah dan sayuran; hindari makanan yang terlalu banyak mengandung tepung dan gula.

" width="450" height="30">
Menurut Dr. Ervina, puasa yang sehat dapat dilihat dari pola berbuka puasa dan makan sahur. Saat buka puasa harus dijaga pola makan seimbang dan minum air putih. Makan pun dilakukan secara bertahap, dimulai dengan minum air putih dilanjutkan dengan makanan kudapan manis tapi tidak terlalu berat (kolak, agar-agar, kurma). Setelah sholat Maghrib barulah makan lengkap dan jika setelah tarawih masih terasa lapar dapat makan kudapan ringan seperti roti, buah.

Yang terpenting adalah cukup minum/cairan dengan minimal 7-8 gelas sehari. Penjabarannya sebagai berikut, sekitar 5 gelas dari buka puasa hingga sebelum tidur, kemudian sekitar 2-3 gelas waktu sahur.

Makan tidak terlalu banyak sekaligus. Pembagian makanan adalah 50% untuk buka puasa, 10% untuk tarawih dan 40% untuk sahur.

Menu makanan seimbang yakni tidak terlalu banyak makan manis yang banyak mengandung karbohidrat sederhana pada waktu buka dan makan seimbang (karbohidrat kompleks, protein, lemak, dan cukup serat) sebagai makanan lengkap setelah 1 jam buka

Saat sahur harus mencukupi kebutuhan karbohidrat dan protein. Makan sahur sama seperti buka namun porsi lebih kecil. Ingatlah untuk minum air putih; makanan dengan protein tinggi agar bertahan di lambung lebih lama; cukup karbohidrat, bagus dengan banyak serat (karbohidrat kompleks) supaya bertahan kenyang. Cukup minum/cairan dan ketika sahur dapat ditambahkan segelas susu rendah/tanpa lemak.




Sebagai ahli gizi, Dr. Elvira memberikan beberapatips puasa sehat
berikut:

sebagai

  • Jangan tunda berbuka
  • Makan secara bertahap
  • Pilih makanan seimbang (jangan terlalu manis, berlemak/berminyak dan mengandung semua zat gizi)
  • Jangan tinggalkan sahur
  • Cukup minum air (minimal 2 liter perhari atau 8 gelas)
  • Jangan lupa berolahraga
  • Cukup istirahat dan tidak terlalu capek
  • Kendalikan emos

  • source :
    nita-medicastore.com

    Thursday, September 25, 2008

    Start Breast feeding


    Start Breastfeeding

    Breastfeeding bond you and your baby emotionally in a special way that cannot be matched, because breastfeeding meets both the nutritional and development needs. The things you should
    consider are as follows.

    • Create a peaceful environment to relax yourself.
    • Find a comfortable position, such as in a chair, with sufficient room on the sides and back
      for pillows to support your baby and your arms. Sitting up in bed with pillows under your
      legs or using a footstool when in a chair will help you be comfortable.
    • Unpack your baby and check his/her diaper; change it if required. If your baby is awake
      and ready to nurse, wait until after the first breast to change your baby's diapers.

    When should Start

    Research shows that the critical days for breastfeeding success are the first six to seven days after
    delivery, and later near the baby's sixth week. Weakness may play a large role in any fears about
    continuing breastfeeding. If possible, get help with the household tasks and newborn care. Do not
    hesitate to accept help when offered.

    After Cesarean Birth Breastfeeding

    A cesarean birth does not directly affect the breastfeeding process. However, discomfort, and the
    medications used in surgery may cause challenges when you begin breastfeeding. Nurse your baby
    as soon after delivery as possible, and on demand every 8-12 times per 24 hours. Once you
    begin regular feedings, your milk supply will increase.

    First Few Weeks of Breastfeeding

    If possible, put your baby to your breast within the first hour after birth. Nurses can teach you
    ways to help the baby latch on using the best positioning to ensure success. Continue to feed your
    baby on demand every 1 to 3 hours per 24 hours (8-12 times per 24 hours). Frequent feedings
    minimize feeding problems.
    It is normal for the babies to be drowsy the first 24-48 hours after birth. Attempt to breastfeed
    every 1 to 3 hours per 24 hours.

    Breast feeding Problems

    Successful breastfeeding is a combination of patience, support and good technique. As you become
    more proficient in the skill of breastfeeding, it will become easier and more enjoyable for you.
    However, beside the way you and your baby may experience some problems. According to our
    research the most common problems and their solutions that mothers suffer from are given below.

    Inverted or Flat Nipples:

    Initial feedings may be more difficult with flat or inverted nipples, but successful breastfeeding is
    achieved by most women.

    Treatment

    • Some women find that wearing special nipple cups called breast shells between feedings
      help draw their nipple out.
    • After you have delivered, hand expression or pumping may help make the nipple more erect.
    • It is not recommended to roll, twist or pull on your nipple. These actions can cause nipple trauma.

    Enlargement:

    Breast fullness is a normal condition that occurs two to three days after birth and is caused by
    increased blood supply, fluids and milk in the breast tissue. Fullness is different from enlargement,
    and usually decreases within the first two to three weeks if the baby is nursing regularly. If, at any time,
    enough milk is not being removed, i.e., a skipped feeding, or limited feeding time at the breast,
    the breasts may become tender and blown up.

    Treatment

    • If breasts continue to be full and uncomfortable, apply cold compresses to both breasts
      as needed between feedings. The cold will feel good and decrease the swelling.
    • Try a warm shower, hot washcloths on your breasts, or lean over a sink or basin to let your
      breasts rest in the warm water prior to nursing.
    • Massage your breasts to promote milk flow.
    • An enlarged breast may flatten your nipple, making it more difficult for your baby to latch-on.
      Use hand expression of milk to soften the areola just before latch-on.
    • Feed your baby on demand, approximately every one to three hours for at least 15 minutes
      of suckling on each breast. Do not skip feedings.
    • Wear a supportive bra and get in a comfortable and supported position for feedings.
      Avoid underwire bras.

    Sore Nipples:

    Research supports the idea that the primary cause of nipple soreness is nipple pain due to improper
    positioning of the baby on the breast. However, even with proper positioning, some women may
    experience temporary latch-on pain.

    Treatment

    • Make sure your baby's lips are not turned under and that your baby is not chewing on your
      nipple or sucking with his/her tongue up.
      • Pull down firmly on your baby's chin to disturb his/her jaw and widen the mouth
        allowing his/her lower lip to roll outward. (Use your index finger cupped under your breast)
      • If you feel your baby nipple-chewing, break the suction, remove your baby from
        your breast, and try attaching him/her again.
      • If your baby is sucking her tongue, you may hear a smacking sound and see her
        cheeks caving in. In this case take your baby off your breast and reposition him/her.
      • Make sure your baby's mouth is open wide for a good latch-on.
    • Use hand expression to bring a little breast milk onto the nipple.
    • Express some breast milk onto your nipples after a feeding and then allow your nipples to
      air dry completely.
    • Avoid using drying breast creams, such as Masse or other creams that contain alcohol.
      Remember, the Montgomery Glands secrete natural oil for lubrication and protection.
    • Try more frequent and shorter nursing periods, rather than longer times between feedings.
    • If you think you need a nipple shield, talk with your lactation consultant or health care provider.
    • If using nursing pads, change them frequently. Consider using 100% cotton washable bra pads.
      Avoid pads with plastic or moisture-resistant liners.
    • Wear clean, supportive 100% cotton nursing bras. Avoid underwire and tight bras.
    • Discontinue use of any breast pump, which causes discomfort, and consult a lactation consultant.

    Thrush & Symptoms:

    The body also depends on our normal bacteria to prevent an overgrowth of yeast organism. This
    overgrowth of yeast causes a fungal infection called thrush, which grows in warm, moist conditions,
    and can affect any part of the body, including the breasts and nipples in breastfeeding mothers.

    Pain

      • occurs several weeks or months after successful breastfeeding
      • Is a burning or shooting/stabbing pain in the nipple, breast tissue or both
      • Is experienced during and after feedings. Sometimes the pain in between feedings is stronger
      • Its experienced with pumping the breasts
      • Nipple itching, flaking, redness, shininess or sometimes white patches are present
      • The baby has white patches on his/her tongue or inside the mouth.
      • The baby has a yeast diaper rash and may gassy and fussy.

    Treatment

    if you guess thrush is present, contact you health care provider for checkup and treatment. It is
    wise to treat both the mother and the baby at the same time, even if there are no symptoms. If treatment
    is indicated, it should continue for two weeks even if symptoms are gone.

    Nipple Preference:

    If possible, breastfeed your baby exclusively for the first four weeks without using bottles. Some
    babies reject the breast if given bottles while they are learning to breastfeed. The suckling mechanisms
    of breastfeeding and bottle-feeding are very different in the use of the muscles and the tongue.
    When bottle-feeding, the milk flows faster and your baby gets milk immediately with little effort,
    whereas more active suckling is necessary for breastfeeding.

    Treatment

    • If a bottle must be given as addition, offer it after breastfeeding. If a extra is needed,
      check with your local physician for advices on another option to bottles and nipples, such
      as finger, syringe or cup feeding.

    Decreased Milk Supply:

    Breastfeeding is a supply and demand system. Whatever your baby needs, your body will produce.
    Your milk is made fresh each feeding in response to the suckling stimulus. The more your baby
    nurses, the more milk you will produce. If your infant is going through a growth shoot and acts hungry,
    feed more frequently for a few days. Your supply will increase and your baby will resume his/her
    old feeding schedule.

    If you feel that your baby is not getting enough milk then observes the following things.

    • Check position of your baby at the breast.
    • Observe swallowing behavior of your baby. If your baby is swallowing along with sucking,
      then your baby is getting milk.
    • Keep record of your baby's weight gain. If he/she is getting one ounce in a day during the first
      months, then he/she is getting enough diet.

    Treatment

    • Breastfeed your baby every 8-12 times in 24 hours.
    • Try to take rest and relax your body may be by sleeping. Rest when your baby sleeps.
      Remember that babies are night creatures for the first three weeks. This is normal so you will
      have opportunities for nursing sessions at night, and try to sleep during the day when your
      baby sleeps.
    • Drink fluids when thirsty.
    • Eat a well-balanced diet.
    • If any way you continue to have problems for your milk supply then you should consult your physician.
    • Try to avoid changing your physician. Because the one physician knows and understands
      better about your case history and course of your treatment through medicines.

    Plugged Ducts:

    Occasionally milk ducts become stopped as a result of incomplete emptying or continued pressure on
    one or more duct. If this occurs, you may feel a hard, lumpy, painful area on your breast.

    Treatment

    • Apply warm, moist towels to your breasts before feeding.
    • Massage your breasts down in the direction of the nipple paying more attention to the painful area.
    • Breastfeed in different positions. Place your baby's chin in the direction of the plugged duct.
    • Use a little lotion on your thumb and apply firm rolling pressure from behind to the outer
      lump toward the nipple while your baby breastfeeds.
    • Get plenty of rest and fluids.
    • Avoid restrictive clothing.
    • Avoid sleeping on your tummy or the side that the plugged duct is on.
    • If the plug does not resolve in several days, contact your physician for assistance. However,
      if you develop fever and flu-like symptoms, you may have progressed to mastitis. Contact your
      health care provider immediately.

    Mastitis:

    Mastitis is a breast infection. Fatigue is a leading cause of mastitis. Occasionally, a plugged duct
    will become infected or bacteria will enter the breast through another route, such as an open sore
    on the areola or nipple. Usually hot red, painful, and hard area will be present on the breast.
    Typically, the mother will have a fever greater than 100.4 F degrees and feel "flu-like."

    Treatment

    Do not wait for the mastitis to go away by itself. Contact your health care provider immediately
    for treatment with antibiotics. It is very important that you continue frequent nursing during this time.
    Your milk is not infected and will not harm your baby.

    Monday, September 15, 2008

    Acne

    Acne is a skin condition that causes spots. Most people affected by acne are aged between 12 and 25. Acne is very common and affects about 80 in 100 people aged 11-30 at some time.

    What are conditions of acne?

    Acne is a skin condition that typically causes one or more of the following:

    • whiteheads
    • red or yellow spots
    • blackheads
    • greasy skin
    • scars

    Acne typically affects the skin of the face, back, neck, chest and arms and the severity of the
    condition can vary. Acne affects people of all skin colors. The processes that cause acne are exactly the same in people with black or brown skin but the impact is altered by the skin pigmentation.

    What causes acne?

    Acne is caused by the over activity of some glands that produce oily substances onto the skin. For some people, their acne does not progress beyond the initial stage. However in other people, the build-up of oil in the hair follicles makes an ideal environment for a bacterium known as Propionibacterium acnes to grow.

    These bacteria normally live harmlessly on your skin but when this ideal environment is created, they grow. They feed off the sebum and produce substances that cause a response from your body's immune system. This burns the skin and creates the redness associated with spots.
    In more strict seditious acne', cysts develop beneath the skin's surface. These acne cysts can split, spreading the infection into nearby skin tissue. It can result in scarring.

    Friday, September 5, 2008

    Deal with Hypertension

    Hypertentsion

    Blood pressure is the force that your blood applies on your arteries while moving through your
    body. If you have high blood pressure that means your blood is putting too much force on your
    arteries. Heart is a powerful and efficient muscle, but if it is forced to work too hard for too
    long it can enlarge, fail, causing a heart attack, stroke, and an early death.
    Normal Blood pressure of average adult:

    Blood Pressure Scale

    According to the American Heart Association, about 65 Million Americans over the age of 20 have high blood pressure. That's about one in three adults.



    Blood Pressure Stage

    Systolic

    Diastolic

    Normal

    <120

    <80

    Pre-Hypertension

    120-139

    80-99

    Stage One Hypertension

    140-159

    90-99

    Stage Two Hypertension

    160+

    100+


    Blood Pressure Reading
    For taking BP reading at home take a monitoring device and follow some instructions. Don't drink coffee or smoke cigarettes 30 minutes before having your blood pressure measured. Before the test, sit for 5 minutes with you’re back supported and your feet flat on the ground

    Monday, September 1, 2008

    PINES WHEAT GRASS TABLET100's

    Wheat Grass : tanaman gandum muda yang di panen sebelum masa Jointing, (perkembangan umbi sari menjadi batang yang kokoh)

    Kandungan :

    • Serat (crude fiber 16,51 %)
    • Klorofil 543 mg/100 g
    • Vitamin : Pro Vitamin A ( Beta Carotene) 23,136 IU/100 g ,Vitamin B kompleks, Vitamin C, Vitamin E, Vitamin K, Asam Folat (B9)
    • 90 mineral dari 102 yang diduga terkandung didalam tanah (yang penting Selenium)
    • Protein 22,13 % terdiri dari 8 asam amino essensial : Lysine, Methionine, Threonine, Isoleucine, Leucine, Valine, Phenylalanine, Tryptophane
    • Turunan protein P4D1 yang berguna untuk membantu kesuburan
    • Fat 6,49%

    Kekuatannya :

    1. Bebas pestisida dan fungisida, karena di musim dingin tidak ada Hama dan jamur perusak
    1. Di proses dengan suhu rendah sehingga tidak menyebabkan hilangnya vitamin, mineral, dan enzym
    2. Mengandung multivitamin dan multimineral, (termasuk Selenium)
    3. Sangat kaya akan Klorofil.
    4. Sangat kaya akan serat

    INDIKASI

    Gangguan pencernaan, Mencegah kanker usus besar Diabetes, Kolesterol, Hipertensi, Obesitas, Masalah kesuburan, Anemia,Kecantikan dan awet muda, Program Diet, Menjaga pola hidup sehat

    Manfaat Klorofil:

    1. Chlorophyll the cleanser; membersihkan tubuh dari luar dan dalam
    2. The natural detoxifier ; membuang racun kimia sintetis, memelihara liver, mengatasi arthritis / radang sendi, mencegah artheroschlerosis
    3. Chlorophyll the deodorizer Penghilang bau ; klorofil mengurangi bau mulut, badan dan faeces
    4. The Energizer ( pemberi energi ) ; klorofil the brain booster, Klorofil si peningkat energi (the energy enhancer)
    5. The Healer ( penyembuh ); untuk pengobatan luar ; mengurangi penggumpalan darah dan radang yang membatasi nutrisi yang ada untuk memperbaiki jaringan yang rusak, anti radang, peningkat sistem imun, anti karsinogenik

    KEMASAN

    Botol isi 100 tablet


    DOSIS

    Dewasa untuk 2 hari pertama: 3x1 tablet / hari Setelah 2 hari pertama: 3x2-3 tablets / hari Bila mempunyai masalah kesehatan : 3 x 5 - 7 tablets/ hari (mulai hari ke 5 selama 2-3 minggu)


    PABRIK

    Pines International


    FOTO











    HARGA

    Rp. 169,950,- / kemasan

    Harga tidak mengikat dan dapat berubah sewaktu-waktu.

    Untuk Informasi harga terkini dan pembelian silahkan hubungi

    call center Medicastore di 021-727 99411 atau email order@medicastore.com

    Add to Google Add to My Yahoo! Add to My AOL Add this Content to Your Site