Monday, December 22, 2008

Apakah Serangan Jantung itu ?


Penyakit jantung merupakan penyebab kematian nomor satu pada orang Amerika dewasa. Setiap tahunnya, di Amerika Serikat:
  • 478000 orang meninggal karena penyakit jantung koroner.
  • 1,5 juta orang mengalami serangan jantung.
  • 407000 orang mengalami operasi peralihan.
  • 300000 orang menjalani angioplasti.

Penyakit jantung, stroke, dan penyakit periferal arterial merupakan penyakit yang mematikan. Di seluruh dunia, jumlah penderita penyakit ini terus bertambah. Ketiga kategori penyakit ini tidak lepas dari gaya hidup yang kurang sehat yang banyak dilakukan seiring dengan berubahnya pola hidup.

Faktor-faktor pemicu serangan jantung ialah Merokok, mengonsumsi makanan berkolestrol tinggi, kurang gerak, malas berolahraga, stres, dan kurang istirahat.

Pengenalan Jantung

Jantung adalah organ berupa otot, berbentuk kerucut, berongga dan dengan basisnya di atas dan puncaknya di bawah. Apex-nya (puncak) miring ke sebelah kiri. Berat jantung kira-kira 300 gram. Agar jantung berfungsi sebagai pemompa yang efisien, otot-otot jantung, rongga atas dan rongga bawah harus berkontraksi secara bergantian. Laju denyut-denyut jantung atau kerja pompa ini dikendalikan secara alami oleh suatu "pengatur irama". Ini terdiri dari sekelompok secara khusus, disebut nodus sinotrialis, yang terletak didalam dinding serambi kanan. Sebuah impuls listrik yang ditransmisikan dari nodus sinotrialis ke kedua serambi membuat keduanya berkontraksi secara serentak. Arus listrik ini selanjutnya di teruskan ke dinding-dinding bilik, yang pada gilirannya membuat bilik-bilik berkontraksi secara serentak. Periode kontraksi ini disebut systole. Selanjutnya periode ini diikuti dengan sebuah periode relaksasi pendek - kira-kira 0,4 detik - yang disebut diastole, sebelum impuls berikutnya datang. Nodus sinotrialusimpuls seperti ini setiap menit ketika jantung sedang santai. Produksi impuls-impuls ini juga dikendalikan oleh suatu bagian sistem syaraf yang disebut sistem syaraf otonom, yang bekerja diluar keinginan kita. Sistem listrik built-in inilah yang menghasilkan kontraksi-kontraksi otot jantung beirama yang disebut denyut jantung. menghasilkan antara 60 hingga 72

Faktor-faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner

  • Memasuki usia 45 tahun bagi pria.

Sangat penting bagi kaum pria untuk menyadari kerentanan mereka dan mengambil tindakan positif untuk mencegah datangnya penyakit jantung.

  • Bagi wanita, memasuki usia 55 tahun atau mengalami menopause dini (sebagai akibat operasi).

Wanita mulai menyusul pria dalam hal resiko penyakit jantung setelah mengalami menopause.

  • Riwayat penyakit jantung dalam keluarga.

Riwayat serangan jantung didalam keluarga sering merupakan akibat dari profil kolesterol yang tidak normal.

  • Diabetes.

Kebanyakan penderita diabetes meninggal bukanlah karena meningkatnya level gula darah, namun karena kondisi komplikasi jantung mereka.

  • Merokok.

Resiko penyakit jantung drai merokok setara dengan 100 pon kelebihan berat badan - jadi tidak mungkin menyamakan keduanya.

  • Tekanan darah tinggi (hipertensi).
  • Kegemukan (obesitas).

Obesitas tengah (perut buncit) adalah bentuk dari kegemukan. Walaupun semua orang gemuk cenderung memiliki resiko penyakit jantung, orang dengan obesitas tengah lebih-lebih lagi.

  • Gaya hidup buruk.

Gaya hidup yang buruk merupakan salah satu akar penyebab penyakit jantung - dan menggantinya dengan kegiatan fisik merupakan salah satu langkah paling radikal yang dapat diambil.

  • Stress.

Banyak penelitian yang sudah menunjukkan bahwa, bila menghadapi situasi yang tegang, dapat terjadi arithmias jantung yang membahayakan jiwa.

Serangan Jantung

Serangan jantung adalah suatu kondisi ketika kerusakan dialami oleh bagian otot jantung (myocardium) akibat mendadak sangat berkurangnya pasokan darah ke situ. Berkurangnya pasokan darah ke jantung secara tiba-tiba dapat terjadi ketika salah satu nadi koroner ter blokade selama beberapa saat, entah akibat spasme - mengencangnya nadi koroner - atau akibar pergumpalan darah - thrombus. Bagian otot jantung yang biasanya di pasok oleh nadi yang terblokade berhenti berfungsi dengan baik segera setelah splasme reda dengan sendirinya, gejala-gejala hilang secara menyeluruh dan otot jantung berfungsi secara betul-betul normal lagi. Ini sering disebut crescendo angina atau coronary insufficiency. Sebaliknya, apabila pasokan darah ke jantung terhenti sama sekali, sel-sel yang bersangkutan mengalami perubahan yang permanen hanya dalam beberapa jam saja dan bagian otot jantung termaksud mengalami penurunan mutu atau rusak secara permanen. Otot yang mati ini disebut infark.

Gejala Serangan Jantung

Gejala-gejala ini untuk setiap orang bisa berbeda. Sebuah serangan jantung mungkin dimulai dengan rasa sakit yang tidak jelas, rasa tidak nyaman yang samar, atau rasa sesak dibagian tengah dada. Kadang, sebuah serangan jantung hanya menimbulkan rasa tidak nyaman yang ringan sekali sehingga sering disalahartikan sebagai gangguan pencernaan, atau bahkan lepas dari perhatian sama sekali. Dalam hal ini, satu-satunya cara yang memungkinkan terdeteksinya sebuah serangan jantung adalah ketika harus menjalani pemeriksaan ECG untuk alasan lain yang mungkin tidak berkaitan. Dipihak lain, serangan jantung mungkin menghadirkan rasa nyeri paling buruk yang pernah dialami - rasa sesak yang luar biasa atau rasa terjepit pada dada, tenggorokan atau perut. Bisa juga mengucurkan keringat panas atau dingin, kaki terasa sakit sekali dan rasa ketakutan bahwa ajal sudah mendekat. Juga mungkin merasa lebih nyaman bila duduk dibanding bila berbaring dan mungkin nafas begitu sesak sehingga tidak bisa santai. Rasa mual dan pusing bahkan sampai muntah, bahkan yang lebih para yaitu ketika sampai kolaps dan pingsan.

Ada beberapa gejala yang lebih spesifik, antara lain:

  • Nyeri. Jika otot tidak mendapatkan cukup darah (suatu keadaan yang disebut iskemi), maka oksigen yang tidak memadai dan hasil metabolisme yang berlebihan menyebabkan kram atau kejang. Angina merupakan perasaan sesak di dada atau perasaan dada diremas-remas, yang timbul jika otot jantung tidak mendapatkan darah yang cukup. Jenis dan beratnya nyeri atau ketidaknyamanan ini bervariasi pada setiap orang. Beberapa orang yang mengalami kekurangan aliran darah bisa tidak merasakan nyeri sama sekali (suatu keadaan yang disebut silent ischemia).
  • Sesak nafas merupakan gejala yang biasa ditemukan pada gagal jantung. Sesak merupakan akibat dari masuknya cairan ke dalam rongga udara di paru-paru (kongesti pulmoner atau edema pulmoner).
  • Kelelahan atau kepenatan. Jika jantung tidak efektif memompa, maka aliran darah ke otot selama melakukan aktivitas akan berkurang, menyebabkan penderita merasa lemah dan lelah. Gejala ini seringkali bersifat ringan. Untuk mengatasinya, penderita biasanya mengurangi aktivitasnya secara bertahap atau mengira gejala ini sebagai bagian dari penuaan.
  • Palpitasi (jantung berdebar-debar)
  • Pusing & pingsan. Penurunan aliran darah karena denyut atau irama jantung yang abnormal atau karena kemampuan memompa yang buruk, bisa menyebabkan pusing dan pingsan.

Tanda-tanda Peringatan Dini

Bagaimanapun, salah sekali pendapat bahwa sebuah serangan jantung datang seperti petir di siang bolong. Serangan jantung adalah puncak bencana dari sebuah proses kerusakan yang berlangsung lama, yang sering melibatkan kejutan-kejutan emosional, kekacauan fisiologis dan kelelahan mental. Tanda-tanda peringatan dini begitu subyektif dan begitu tersamar, sehingga bahkan dokter yang terlatih untuk mengukur segala sesuatu secara obyektif masih bisa mengabaikannya.

Diagnosis

Berdasarkan gejala-gejala yang dirasakan, seorang dokter dapat membuat perkiraan yang nalar tentang apakah gejala-gejala itu mengisyaratkan serangan jantung atau tidak. Kecurigaannya mungkin diperkuat oleh penampilan si penderita, tingkat tekanan darah dan bunyi detak jantung. Dokter mungkin akan mengirimnya ke pemeriksaan ECG dan uji darah, tetapi bila masih merasakan nyeri, dokter barangkali akan memberi suntikan penghilangrasa nyeri sebelum pemeriksaan itu. Ini karena nyeri yang menakutkan dapat membawa ke jurang yang lebih dalam, yang bisa menyebabkan gejala jantung. Nyeri itu juga dapat menimbulkan dampak psikologis jangka panjang. ECG pertama mungkin tidak menunjukkan tanda-tanda serangan jantung dan mungkin pemeriksaan itu harus diulang. Kadang-kadang uji yang kedua pun masih tidak menunjukkan perubahan, dan selama hal ini, diagnosis akan bergantung pada pemeriksaan darah. Jantung, seperti semua sel tubuh lain, mengandung bahan-bahan kimia khusus yang disebut enzim. Ketika sel-sel jantung mengalami kerusakan, enzim-enzim yang dilepaskan beredar bersama aliran darah. Setelah sebuah serangan jantung, kadar sebagian enzim ini langsung naik, tetapi selanjutnya enzim-enzim tersebut lekas mengurai dan karena itu tidak terdeteksi lagi setelah sehari atau dua hari; ada enzim yang baru dilepaskan beberapa jam atau bebera hari kemudian tetap tinggal dalam darah selama beberapa hari atau bahkan beberapa minggu.

10 anggapan salah tentang penyakit jantung

  1. Penyakit jantung hanya terjadi pada orang gemuk saja
  2. Penyakit jantung tidak bisa pada anak atau orang muda
  3. Wanita terbebas dari penyakit jantung
  4. Penyakit jantung hanya satu macam
  5. Jantungnya sehat, tak mungkin bisa sakit jantung
  6. Tidak ada hubungan dengan serangan stroke
  7. Penyakit jantung merupakan penyakit keturunan
  8. Penyakit jantung tidak dapat dicegah
  9. Terkena penyakit jantung sebab sering dikagetkan
  10. Penyakit jantung muncul sebab sering mengonsumsi menu jantung pisang

Bagaimana pertolongan pertama saat serangan jantung?????

Pertolongan Pertama Serangan Jantung

Anda sangat tegang dan merasa tidak enak badan


Jika tiba-tiba anda merasa sakit yang sangat didada, dan mulai menjalar ke lengan dan dagu? Tetapi, jarak kerumah sakit yang terdekat kira-kira masih 5 km lebih celakanya lagi anda tidak tahu apakah dapat bertahan sampai begitu jauh.


Harus bagaimana?


Anda dulu pernah dilatih cara CPR, tetapi instrukturnya tidak pernah mengajar anda cara bagaimana menolong diri-sendiri!

Saat sendirian dan terkena serangan jantung, bagaimana cara pertolongan pertamanya?

Seseorang ketika jantungnya tidak dapat berdenyut secara normal, serta merasa hampir pingsan, ia hanya mempunyai waktu kira-kira 10 detik, setelah itu akan hilang kesadaran dan pingsan. Jika disekitarnya tidak ada orang memberi pertolongan pertama, penderita harus menggunakan 10 detik yang singkat ini usaha menolong diri-sendiri.


Harus bagaimana?


Jawabannya :

Jangan panik, usahakan berbatuk terus dengan sekuat tenaga!! Setiap kali sebelum batuk, harus tarik nafas dalam-dalam. Kemudian berbatuk dengan kuat-kuat, dalam-dalam dan panjang-panjang, seperti hendak mengeluarkan dahak yang berada dalam dada. Setiap selang dua detik, harus tarik nafas sekali dan berbatuk sekali, hingga pertolongan tiba, atau hingga merasa denyut jantung sudah normal, baru boleh istirahat.

Tujuan tarik nafas, untuk memasukan oxigen kedalam paru-paru. Tujuan batuk, untuk menekan jantung, agar aliran darah bersirkulasi. Menekan jantung juga dapat membantu denyut jantung kembali normal. Pertolongan cara ini, agar penderita mempunyai kesempatan pergi ke rumah sakit.


Silakan memberitahu kepada orang lain cara pertolongan pertama serangan jantung ini.
Mungkin saja dapat menolong mereka !!!

Saturday, December 20, 2008

Morning Sickness - An Infamous Pregnancy Symptom

By Robin Elise Weiss, LCCE, About.com

Morning sickness tends to be the first pregnancy symptom most women experience. It can start nearly as soon as the pregnancy test is positive, though many women will not notice morning sickness until about the sixth week of pregnancy.

Is it only in the morning?:

You may experience morning sickness at any time of the day or night, though most women do experience some uneasiness of the stomach early in the morning, probably because their stomachs are empty. If you are unlucky enough to suffer from this pregnancy symptom at work, there are things you can do to try to ease the symptoms and deal with it.

What does it feel like to have morning sickness?:

Some women have nausea and vomiting, while others may experience only queasiness. Neither is pleasant. A few women state that actually vomiting usually makes them feel better, others find no relief. Try to figure out what helps you feel better, whether it be eating, sucking on suckers or candy, or even avoiding certain foods.

What kind of treatments are available for this pregnancy symtom?:

There are many things that women can do to help alleviate this annoying pregnancy symptom:

  • Avoid offending foods (often high fat or spicy foods)
  • Eat small, frequent meals throughout the day to help stabilize blood sugar
  • Try suckers or hard candy, particularly sour stuff like lemon
  • Certain medications and treatments as prescribed by your doctor or midwife, including medications
  • Try non-medicinal aids that don't require prescriptions or drugs.
  • More tips to avoid morning sickness.

Is morning sickness ever dangerous?:

Morning sickness can cause you to experience dehydration if you are unable to eat, drink or constantly lose your food through vomiting. When this happens it is called hyperemesis gravidarum. Though usually some IV hydration and sometimes tube feedings can usually solve this problem. Medications are occasionally used, particularly in severe cases.

Thursday, December 11, 2008

Pregnancy & Back Pain - Oh my aching back!

By Robin Elise Weiss, LCCE, About.com

Back pain and pregnancy just seem to go together! When you see a pregnant woman you see her rubbing her belly and holding her back. Why is it that the majority of pregnant women will have back ache as a nearly daily complaint? And, more importantly, what can you do about it?

Why Your Back Hurts

When you are pregnant your body produces a variety of hormones. One of these hormones is called Relaxin. Sounds like something really soothing and helpful, which it is, for birth. Relaxin causes the ligaments and the pelvis to soften to allow the baby out through the pelvis. This is also why pregnant women "waddle."

In addition the pelvis relaxing for the upcoming event of birth, your uterus is growing and this does two things:

  • Changes your center of gravity
  • Relaxing uterine ligaments cause additional strain to be placed on the spine and your surrounding muscles
  • Your overstretched abdominal muscles are also not equipped to handle the entire weight of the uterus so your spine and back muscles will bear this extra burden as well.

Posture is another culprit. As your mother would say, "Stand up straight, shoulders back..." I would add, "Uterus up and out, be proud!"

If this is not your first pregnancy you have two additional concerns regarding your back: your older children and the fact that second pregnancies tend to experience all symptoms of pregnancy a bit earlier on. Ensure that you lift you children using your legs and not your back, when bathing them kneel at the tub instead of bending at the waist (What waist?), or have someone else take on these chores. Children may need a bit of an explanation why you can't carry them around as much, but in the long run you will be grateful for protecting your back.

Prevention

Prevention is the best management for this discomfort. Preventative measures include:

  • Exercises (Particularly Pelvic Tilts)
  • Paying attention to your posture
  • Lifting and bending appropriately
Add to Google Add to My Yahoo! Add to My AOL Add this Content to Your Site